Memayu Hayuning Bawono

Peace for All...

Senin, 04 Agustus 2008

Sungai Ngerong

Disini akan aku tuliskan apa saja yang kuingat dari Kali Ngerong (Sungai Ngerong).
Sungai yang sumber mata airnya konon terletak sekian kilometer dari mulut Gua Ngerong ini dapat Anda dapati tak jauh dari pusat kecamatan Rengel. Persisnya, tepat di sebelah timur bangunan sekolah SDN Rengel I/ 136 (he.he.hhe...aku hafal nomer sekolahnya, soalnya itu kan sekolahanku dulu). Dimana sekolahan itu persis di seberang jalan raya, yang membelah area kantor kecamatan dengan sisi lereng pegunungan kapur. Jalan raya yang kondisi aspalnya sudah lumayan bagus, meski tidak terlalu lebar.
Sungai ini selalu mengalir di sepanjang musim. Menjadi sumber air untuk irigasi sawah-sawah di sisi selatan, juga menjadi tumbuan suplai air untuk penduduk pegunungan ketika musim kemarau datang. Di musim kemarau, biasanya airnya lumayan jernih. Mereka datang dengan membawa jurigen-jurigen plastik untuk mereka isi dengan air dari sungai ini. Ada yang jalan kaki, sebagian naek kendaraan roda empat yang bagian belakangnya ada bak terbukanya. Jadi dalam perjalanan, mereka ditemani angin sepoi-sepoi, dengan pemandangan kiri kanan pepohonan jati yang meranggaskan daunnya di pegunungan kapur.
Laiknya di desa-desa lain, penduduk sekitar Kali Ngerong memanfaatkannya untuk tempat MCK (mandi, cuci, kakus). Tapi sekarang, kayaknya semakin jarang yang ngakus di Ngerong. Kalaupun masih ada, biasanya di Kali Klorak, yang aliran airnya juga berasal dari Ngerong, di sebelah selatan ngerong agak ke timur. Tempatnya seperti lingkaran, yang di sebelah selatannya adalah area pemakaman umum.
Nggak kalah pintarnya, adalah guru olahraga di SD Satu (SDN Rengel I), yang menjadikan sungai itu sebagai kawah candradimuka untuk menggembleng para atlet-atlet renang cilik. Jadi ingat Zainu, teman seangkatan yang jago renang.
Jadi, dapat dikatakan warna budaya dan siklus hidup orang-orang Rengel tidak dapat dilepaskan dari eksistensi Kali Ngerong.

Tidak ada komentar: